RSS

Membuat Origami Bunga Kertas


Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat origami Bunga Matahari tidak begitu banyak. Hanya beberapa lembar kertas dan sebatang lidi.
Bahan-bahan:
·    Kertas karton
·    Kertas asturo
·    Kertas hias
·    Lidi secukupnya
Peralatannya pun cukup menggunakan beberapa macam saja:
·    Gunting
·    Lem
·    Pensil
·    Penggaris
·    Jangka
Langkah Langkah Cara Membuat Origami Bunga Kertas:
1.   Buat pola bunga di atas kertas asturo. Kemudian kertas dilipat, digunting menjadi 2, dan digunting lagi kecil-kecil sesuai ukuran. Kertas yang sudah digunting kemudian dilem lalu ditempelkan ke batang lidi. Setelah itu kertas dilipat ke bawah.
3.   Selanjutnya, gunakan penggaris dan pensil untuk membuat pola daun Bunga di kertas asturo.  Gunting kertas sesuai dengan pola yang sudah dibuat. Buat lingkaran sebanyak 4 buah dengan jangka. Ukurannya besar, sedang, dan kecil.
4.   Rekatkan lingkaran kertas terkecil pada batang lidi. Siapkan pola yang sudah jadi, kemudian disusun hingga membentuk lingkaran. Kemudian lanjutkan dengan menempelkan pola Bunga yang tersisa di atas pola Bunga yang sudah disusun. Tempelkan potongan lingkaran paling besar ke atas susunan Bunga yang sudah dirangkai. Kemudian tempelkan potongan lingkaran ukuran sedang hingga lingkaran terkecil.
5. Potong kertas hias dengan ukuran 5 cm dengan arah memanjang. Potongan kertas hias ditempelkan secara melingkar pada batang lidi yang sudah diberi lem. Susunan Bunga yang sudah dibuat, lalu ditempelkan pada batang lidi. Tekan kuat-kuat agar menempel.
6. Origami bunga kertas Anda telah jadi dan siap dijadikan penghias.

VIDEO TUTORIAL

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments3

Tata Cara Membuat Kipas Dari Anyaman Bambu

Membuat kerajinan anyaman dari bambu (Kipas)



Sejarah
  1. Bambu
Bambu merupakan pohon yang termasuk beraneka ragam jenis dan fungsinya, bahkan sebuah Negeri yang kita cintai ini berhasil di rebut kembali dari Penjajah oleh bambu runcing, yang di jadikan senjata utama oleh para Pejuang dulu. Waktu demi waktu, jama sudah berubah pun dari Era Tradisional, sampai sekarang yang di di sebut jaman Moderen pun, fungsi bambu masih kita pakai, bahkan semakin meningkat dengan adanya tangan-tangan trampil, diantaranya tidak sedikit sebuah cafe yang terkenal, gedung, atau bahkan hotel dan apartemen menggunakan arsitek bangunannya dari bambu.
Mungkin selain ingin meneruskan sebuah tradisi dari keluarga saya yang berasal dari keluarga Anyaman. Saya pribadi berinisiatif mengangkat sebuah seni yang berasal dari bahan bambu, yaitu Anyaman, dan sanya yakin seni dari bambu tidak akan silam di telan jaman, bisa saya buktikan seni music diantaranya yang dari bamboo seperti Angklung, sekarang sudah terkenal sampai Luar Negri. Tidak  menutup kemungkinan seperti yang saya bahas ini yaitu Ayaman bisa seperti Angklung, bahkan lebih mungkin, sampai terkenal ke Negara tetangga dan bahkan terkenal di seluruh dunia, di suatu saat nanti itu yang saya harapkan.
  1. Anyaman
Anyaman merupakan sebuah tradisi yang sifatnya turun temurun, dan juga merupakan sebuah hobi, atau sebuah kerjaan sampingan, bahkan sampai pekerjaan pokok untuk menghidupi anak istri. Akan tetapi waktu demi waktu anyaman semakin meningkat permintaanya di pasaran. Sampai harganya pun lebih mahal di banding dengan produk bahan bangunan yang termasuk bahan bangunan modern. Kenapa? Karna di samping pembuatanya secara manual, tahan produknya pun bisa puluhan tahun.
Macam-macam Ayaman
         a.     Anyaman Tunggal
  • Ayaman tunggal yaitu ayaman yang dibuat secara tungal/satu-satu di anyamnya. Ayaman ini bisa di gunakan untuk membuat kerajinan:
  • -          Saringan
  • -          Tampan/Cetakan pembuata Tahu
  • -          Cerangka dll

    b.     
    Anyaman bilik
  • Ayaman bilik yaitu: anyaman yang di buat/disilang secara berurutan dengan melewati/menganyamnya dua-dua. Ayaman ini bisa di gunakan untuk membuat
  • -          Bilik
  • -          Nyiru/tampan alat napi beras dan padi
  • -          Kombinasi di anyaman kerajinan yang lain.
        c.       Anyaman terateai
  • Anyaman teratei yaitu sebuah anyaman yang sangat unik dan indah, berfungsi untuk membuat bilik bangunan/gubuk dengan harapan hanya sekedar sebuah seni bangunan.

    d.     
    Ayaman Bunga Cengkih dll
  • Jenis ayaman ini bisa kita jumpai di beberapa anyaman seperti kipas, tolok/kecempeh, bakatul/sangku, dll
Bahan-bahan
  1. Bambu
  2. Kayu
  3. Tali rotan
  4. Tali dari plastik
Alat
  1. Regaji
  2. Golok
  3. Pisau Raut
  4. Jara/Paku
Cara
Pengambilan bambu
  • Pertama-tama kita hati-hati, waspada, penuh pertimbangan, dan tanggungjawab.
  • Pastikan kita memilih bambu yang muda dan tidak terlalu tua
  • Tidak semua bambu bisa kita pakai untuk membuat anyaman, karna jenis bambu sangat banyak dan fungsinya pun berbeda-beda, di sini yang kita pilih untuk anyaman adalah Bambu Tali.
  • Cari bambu yang ujung dan rantingnya tidak menyatu dengan bambu lain, karna untuk memudahkan kita nanti menarik pohonnya.
  • Bersihkanlah ranting-ranting yang sekiranya menghalangi langkah kita karna di kebun bambu biasanya di pakai sarang ular.
  • Perhatikan buku bambu harus panjang ukuran dagingnya sekitar 40-50 cm, hal ini membantu kita mempermudah mengolah bambu dan dalam menganyamnya nanti.
  • Sesudah di pastikan bambu pas umur dan panjangnya buat di jadikan kipas sebelum kita tebang.
  • Ketika kita menebang harus memperhatikan arah pohonnya dan dari dagu pohon bambu itulah kita di sarankan memulai pemotongannya, agar bambu bisa jatuh mengarah kepada arah condongnya. Jangan coba-coba sampai memotong dari arah pundak/arah atas badan bambu. Karna memang pundak bambu sepintas enak dan nyaman di potongnya tapi kalau kita potong pundaknya akan langsung membelah dan mengarah wajah kita, peristiwa ini sering terjadi karna akan kurangnya ke waspadaan kita, akibatnya wajah kita yang jadi sasaran bambu. Maka dari itu di sarankan hati-hati dan waspadalah ketika menebang bambu.
  • Sesudah pohon bambu jatuh, kita membersihkan rantingnya, sampai ke ujung yang sekiranya tidak terpakai.
  • Bagian yang kita ambil untuk membuat anyaman adalah bagian tengahnya, karna dari bagian itulah yang paling bagus dan cocok untuk membuat anyaman, tapi kalau kita mengambil bagian pohon bambu yang puhunya kita pasti kesulitan karna di bagian itu sangat keras dan biasanya pendek ukuran bukunya.
Macam-macam bambu dan fungsinya
-          Bambu Tali
Untuk membuat berbagai anyaman, bahan bangunan, bahan membuat tangga, bahan pembuatan tali/pengikat kayu bakar, pagar, sasak, tiang dll
-          Bambu Gombong
Bambu gombong merupakan bambu yang termasuk kelas bambu besar dan panjang ukurannya di banding dengan bambu yang lain, dan ini fungsinya untuk bangunan, pembuatan pagar rumah merupakan hal yang bagus karna konstruksi urat bambunya sangat rapih dan gampang di atur, untuk bahan tiang ini juga sering di pakai karna selain besar, dia juga kokoh dan tahan cuasa. Untuk bahan keramba ikan, untuk bahan reng genteng atap rumah, dan uniknya walaupun ukuranya besar tapi enak kalau di makan di jadikan sayur.
-          Bambu Tamiang
Bambu tamiang merupakan bambu yang hidupnya mayoritas tidak di pelihara dan banyak di jumpai di pinggir-pinggir sungai sepanjang pulau jawa. Biasanya para petani menggunakannya untuk bangunan, bahan saung sawah, dan mayoritas kelebihan bambu ini suka si buat bahan Tanggungan/ di Bahasa Sunda di sebut istlah Rancatan/alat untuk memikul. Dan masayrakat menggunakannya di jadikan untuk sayuran bagi bambu yang masih kecil kira-kira berukuran pendek sekitar 10cm-30cm.
-          Bambu Bareg-beg
Bambu ini merupakan bambu yang panjang ukuran bukunya, kecil, dan hidupnya sama seperti bambu tamiang di tepi sungai. Fungsi bambu ini karna ukurannya kecil dan panjang, untuk gantar, untuk senjata sumpit, untuk bahan tempat jemuran baju kalau di pedesaan, dan para seniman music mereka memanfaatkan untuk bahan suling dan hiasan yang di buat dari bambu.
-          Bambu Haur Geulis/ Bambu Teumen
Ini merupakan bambu yang struktur pohonnya kelihatan bagus dan rapih, maka masyarakat menyebutnya dengan bambu haur geulis, fungsi bambu ini masyarakat menggunakan untuk bahan pancingan, tangga, gantar, tongkat untuk anak-anak Pramuka, dan kalau masih kecil masyarakat memanfaatkannya untuk sayuran.
-          Bambu Haur Kuning
Jenis bambu ini berbeda dengan bambu yang umumnya, karna selain warnanya kuning dia juga ada hokum mitosnya, konon bambu ini merupakan sebuah senjata yang sangat ampuh dan pernah di gunakan dulu oleh para pejuang kita, dan pada masyarakat sekarang ini sebuah senjata yang di gunakan untuk menaklukan orang jahat yang menggunakan ilmu Rawa Rontek yaitu sebuah ilmu yang bisa menyambungkan kembali organ yang di potong, atau ilmu yang lain dan biasa di gunakan oleh orang-orang jahat, bambu inilah senjata ampuh yang bisa menaklukan hal tersebut. Di era modernisasi sekarang bambu ini di jadikan hiasan halaman, atau hiasan sebuah kafe, bahkan hiasan sebuah apartemen sekalipun, memang indah, menarik bentuknya. Di samping ini semua bambu ini merupakan bambu yang enak di konsumsi, ketika masih kecil.
-          Bambu Hitam
Bambu macam ini merupaka bambu yang popular dan sering kita jumpai di berbagai kesenian, hal tersebut tidak aneh karna bambu ini merupakan bambu yang indah, dan unik, mayoritas di pergunakan untuk bermacam-macam seniman, bahan bangunan, bahan membuat angklung, calung, anyaman pun sering kita lihat sebuah kafe dan restoran yang menggunakan bangunan tradisional anyaman bilik, tiang dll memakai bambu hitam yang di ukir sedemikian rupa.
Pengolahan bambu
  • Bambu yang sudah di tebang kita potong perbuku dengan menggunakan regaji supaya rapih hasilnya, dan usahakan jangan dengan bukunya kita ambil dagingnya saja.
  • Setelah  di potong kita bersihka hinis/kulit yang bisa melukai kulit kita
  • Usahakan pengerikan kulit tadi sama rata dan rapih
  • Setelah beres perngerikan baru kita memulai pembelahan dan pengirisan, kita sesuaikan saja dengan besar kecilnya bulatan bambu
  • Setelah pengirisan lalu kita keringkan bisa dengan sinar matahari atau kita bisa dengan cara di ganggang di atas tumpu
  • Sesudah kira-kira kering rata kita sebit dengan menggunakan pisau raut/pisau lain asalkan tajam, dan di usahakan pisaunya tipis tapi keras. Dari sinilah kita di tuntut harus hati-hati karna banyak yang gagal dan urat bambu biasanya susah di sebit kalau kita belum biasa
  • Kita sebit dengan ukuran tipis agar kipasnya lenrut dan mudah untuk di anyamnya
  • Kemudian kita lihat apakah masih perlu pengeringan atau tidak, caranya kita coba raut/bersihkan bulu-bulu pori-pori daging bambu, kalau kelihatan sudah kering maka kita teruskan saja raut, tapi kalau bulunya masih mengembag dan susah di bersihkannya itu berarti masih perlu pengeringan.
  • Perautan. Dalam perautan/perapihan terakhir ini kita memerlukan sekil yang harus hati-hati karna sama seperti pengirisan tadi pasti banyak yag terbuang karna selain bamboo sudah kering, dan tipis maka pasti sering kita terpotongnya,
  • Dalam proses perauta kita menggunakan tangan atau paha kita.
  • Gunakan kain di tangan dan paha  kita agar tidak terkena irisan/terusuk oleh pori-pori bamboo.
  • Bahan anyaman kita ikat agar tidak berantakan
  • Setelah beres peralatan kita menuju ke anyaman

    Cara menganyam
  • Jangan kaku
  • Tidak cepat bosan/putus asa
  • Sebaiknya kita menganyam di lantai yang datar
  • Dekatkan bahan anyaman yang sudah kita ikat rapi
  • Simpan ikatan itu di samping kita untuk mempermudah pengambilan bahan
  • Gunakan alas duduk yang tidak terlalu tinggi dengan lantai
  • Lengkapi dengan music clasik/radio yang mengiringi kita dalam menganyam agar tidak cepat ngantuk/bosan.
  • Penganyaman kipas ini berbeda dengan menganyam bilik, tolombong, tampan, atau yang lainnya. Karna caranya di balik agar kedua sisinya kelihatan rapih dan tidak ada ujung anyamannya.
  • Pertama kali memuai menganyam kita siapkan dua helai irisan bamboo yang satu bagian dagingnya, nyang satu hinisnya atau lebih baik duanduanya memakai hinis agar kelihatan hasilnya rapih
  • Untuk sumbu tengah kita perlu yang panjang
  • Sumbu yang satunya di zig-zag ukurannya agar nanti pas kita balikan cukup untuk ukuran di anyamkan
  • Kita membuat sudutnya dengan menyilangka dan melipat secara sejajar dengan bagian yang kita buat untuk sumbu tengah dengan cara menambah bahan anyaman.
  • Cara menganyam ini tidak lepas dengan hitungan satu-tiga-satu sampai seterusnya, dan yang ke sampingnya jangan salah jumlah anyamannya dua.
  • Lakukan itu dengan berulang-ulang sampai hasilnya menjadi segitiga, dan sampai kira-kira kita sudah pas untuk membalikan anyaman itu.
  • Perhatikan pas kita mau membalikan anyaman jangan salah dan jangan lupa akhir penganyaman kita akhiri dengan kitungan satu, agar rapih hasilnya, berbeda dengan kita letakan dengan tiga, hasilnya akan terlihat tidak rapih.
  • Lalu kita saatnya membalikan anyaman kita dengan cara melipat ujung terakhir yang kita anyamkan, dan menganyanya kembali ke bagian tengahnya sampai ujung
  • Lakukan selanjutnya dengan cara yang sama, sampai pada akhirnya akan jadi dan siap untuk diproses selanjutnya.
Pengambilan kayu

Fungsi kayu disini yaitu untuk dijadikan sebagai gagang kipas, dan untuk penjepit ujung anyaman. Kayu yang kita perlukan tidak susah, ranting pohon pun bisa dijadikan sebagai gagang kipas, akan tetapi cara pembelahanya harus ekstra hati-hati, karna akan mempengaruhi kerapian.
Yang disarankan untuk bahan kayu yaitu:
-          Albasia karan struktur kayunya lembut dan mudah untuk kita gergaji/di belah, akan tetapi mudah untuk patah.
-          Mahuni, jenis kayu ini memang keras dan lentur, aka tetapi kuat untuk dijadikan gagang dan rapi kelihatannya, di sarankan cara pembelahanya kita menggunakan gergaji karna urat kayu didalamya sangat rapat dan susah di belah.
-          Afrika, kayu ini memang jarang di gunakan karna jarang di temui, tapi bahannya bagus karena mayoritas pohon dan rantingnya lurus, kayu ini hampir sama dengan mahuni, tapi kalau kita bandingkan lebih keras mahuni, dan terdapat serabut di dalamnya.
-          Salam, jenis kayu ini sangat keras dan berat, akan tetapi mudah untuk di belah. Mayoritas tumbuhnya di tepi sungai dan jarang manusia menanamnya secara sengaja jadi tumbuhnya dengan alam/burung/ tapi kebanyakannya oleh kelelawar karna buahnya yang di makan oleh kelelawar dan kalong.

Pengambilan rotan

Rotan digunakan untuk bahan tali, bisa juga untuk gagang, ada juga untuk kerajinan lain seperti membuat kursi, meja, dll.
Di sini saya akan membahas cara pengambilanya. Karna rota berbeda dengan tumbuhan yang lain rotan merupakan tumbuhan yang di penuhi oleh duri di seluruh pohonnya, sampai ke daunnya juga di penuhi. Kaka dari itu tatkala kita mau mengambilnya harus ektra hati-hati.
Alat yang di perlukan:
  1. Golok/Pisau Besar merupakan alat yang utama di dalam pengambilan rotan, golok bisa untuk menebang, memotong, bahkan sampai melupas kulit rotan
  2. Gergaji fungsinya untuk memotong rotan yang ukuran besar
  3. Kayu/tongkat yang bercabang merupakan senjata kita untuk menghindari duri yang menyentuh ke badan kita ketika kita lagi menebang rotan, dan berfungsi untuk memukul-mukul semak-semak tatkala kita memulai memasuki rimbunan rotan, agar hewan (ular, kalajengking dll), bisa kita takut-takuti dengancara memukul-mukul semak-semaknya.
  4. Api untuk membakar duri rotan, yang hendak kita kupas kulitnya, dan daunnya yang sudah kita tebang. Fungsi api juga untuk membentuk ukuran/bentuk yang kita inginkan dalam membuat kerajinan lain.
Pengolahan rotan
Sesudah kita mendapatkan pohon rotan yang kita ambil, maka untuk pengolahan rotan bahan untuk membuat tali anyaman memerlukan beberapa proses:
  1. Proses penyebitan/pembelahan rotan di bagai-bagi samppai beberapa bagian
  2. Ketika kita membelahnya dan membaginya harus ektra hati-hati
  3. Setelah membaginya kita gulung dan ikat
  4. Usahakan dua minggu di rendam di kolam, agar lebih lentur dan tidak mudah putus, serta agar awet harus lebih lama di rendamnya.
  5. Setelah perendaman maka kita mengeringkan dengan cara di jemur
  6. Setelah pengeringan kita baru menuju ke prautan.
Pembagian/penyobekan tali dari plastik
Tali yang berasal dari pelastik biasanya berasal dari tali yang bekas pengepakan barang, bukan sejenis rapia. Pembegaian/penyobekan dalam pelastik juga kita harus hati-hati dengan menggunakan pisau/kater.
Fungsinya sama untuk mengikat tali antara kayu dan anyaman.
Pengikatan/pemasangan tali pada kayu dan anyaman kipas
Perta-tama kita rapihkan dulu anyaman yang sebelah atas kipas, dengan cara di potong dengan rapi, supaya rapi kita memerlukan alat
  1. Golok
  2. Kayu bertali
  3. Kayu yang persegi, untuk memotong secara lurus dan menjepitnya.
Setelah rapi baru kita masukan hasil anyaman ke kayu bahan gagangan itu, dan yang sudah di belah secara rapi tadi. Di sisi kita memerlukan paku yang di kasih gagang fungsinya untuk membuat lubang tali pada anyaman. Setelah itu kita ikat dulu untuk ikatan sementara dengan mengguakan tali bambu, agar ketika kita mengikat dengan tali rotan/plastic kayu dan anyaman tidak terpisah/acak-acakan.
Dalam proses pengikatan/tali berbeda dengan mengikat benda lain disini, talinya selain harus panjang, kita juga dalam penalian disarankan tidak memutuskan tali, karna agar kokoh, tidak mudah lepas dan rapi hasilnya.

Fungsi/Kegunaan Kipas dari Bambu
Diantataranya:
  1. Ciri khas adat (adat sunda)
  2. Di sebuah adat memang erat kaitannya baik dari segi kesenian, bahasa, samapi alat-alat rumah tangga sekalipun, ini penting dan merupakan dari cirri has adat itu sendiri, kalau di Kota Bandung itu ada tempat yang namanya yaitu Musium Sri Baduga, disana terdapat sebuah cirri-ciri has Adat Sunda yang kumplit, diantaranya yaitu alat-alat masak seperti Anyaman Kipas.
  3. Untuk alat-alat masak dalam  rumah tangga (menanak nasi)
  4. Di pedesaan seperti daerah Tasikmalanya, Ciamis, Garut, kipas ini sebagai alat rumah tangga, dan fungsinya untuk menanak nasi, dan mendinginkan makanan.
  5. Untuk pembakaran sate
  6. Pedagang sate mayoritas menggunakan alat tradisional, dari muali jenis arangnya, kipasnya, agar kualitas aroma dan rasanya.
  7. Untuk menghilangkan rasa gerah
  8. Di pedesaan biasanya menghilangka rasa gerah dengan menggunakan anyaman kipas, selain bernilai ekonomis mereka juga bisa sambil duduk bercanda gurau di depan rumah, atau sabil ngopi, setelah seharian menguras tenaga, pulang dari sawah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments76

Seni Rupa Tradisional, Modern, dan Kontemporer

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.

1. SENI RUPA TRADISIONAL

Pengertian:
Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Seni tradisional yang ada di suatu daerah berbeda dengan yang ada di daerah lain, meski pun tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang mirip antara dua daerah yang berdekatan.


Ciri-ciri:
*Penciptaannya selalu berdasarkan pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bisa berupa aktivitas religius maupun seremonial/istanasentris.
*Terikat dengan pakem-pakem tertentu.



Contoh:
Wayang kulit, wayang golek, wayang beber, ornamen pada rumah-rumah tradisional di tiap daerah, batik, songket, dan lain-lain.


2. SENI RUPA MODERN

Pengertian
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa.


Ciri-ciri
*Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
*Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.


Contoh
Lukisan-lukisan karya Raden Saleh Syarif Bustaman, Basuki Abdullah, Affandi, S.Soedjojono dan pelukis era modern lainnya.

Seniman
Raden Saleh Syarif Bustaman, Abdulah Sr, Pirngadi, Basuki Abdullah, Wakidi, Wahid Somantri, Agus Jaya Suminta, S. Soedjojono, Ramli, Abdul Salam, Otto Jaya S, Tutur, dan Emira Sunarsa.

Lukisan Karya Affandi

3. SENI RUPA KONTEMPORER

Pengertian
Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.


Ciri-ciri
*Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman.
*Tidak adanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.


Contoh
Karya-karya happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art.


Seniman
Gregorius Sidharta, Christo, dan Saptoadi Nugroho.


Karya Christo

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_rupa
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_kontemporer
http://anakciremai.blogspot.com/pendidikan-seni-tentang-perkembangan-seni-rupa-indonesia
http://id.answers.yahoo.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments5

Membuat Patung Dari Sabun

Membuat Patung dari Sabun. Dari judulnya saja sepertinya kita sudah tahu tanpa perlu penjelasan lebih lanjut. Intinya saya akan mencoba memberikan salah satu contoh permainan yang mendidik untuk anak anda. Sudah gak perlu panjang lebar langsung saja to the point......

Permainan ini melatih anak menggunakan indera perasa, merangsang koordinasi mata dan tangan (motorik mungkin ya, saya bukan ahli di bidang ini), melatih daya imajinasi dan rasa seni anak.


Bahan yang dibutuhkan dalam permainan ini ada di sekitar keseharian keluarga yaitu sabun batang atau sabun mandi, pisau meja atau bisa digantikan dengan pisau plastik untuk kue (hindari menggunakan pisau tajam yang dapat membahayakan anak), bolpoin atau pensil, air, dan handuk atau tissue.


Yuk langsung saja kita mulai:



  1. Pegang sabun dengan tangan dan pastikan posisi senyaman mungkin. Gunakan pisau untuk mengukir wilayah yang tidak ditempati oleh tangan. Paling mudah adalah dengan membentuk tangan pada sabun seperti gambar di atas. Ini mungkin membantu untuk menelusuri garis tangan ke sabun kemudian mengukirnya. Atau bisa juga menciptakan bentuk lain sesuai imajinasi anak, kembangkan saja. Contoh seperti bentuk Angry Birds di bawah ini.

  2. Setelah bentuk garis dasar tangan sudah terlihat, anak tidak harus memegang sabun di tangan lagi. Lanjutkan mengukir dengan memposisikan sabun di tempat yang menurut anak nyaman untuk melakukannya. Letakkan tangan kembali ke sabun jika diperlukan.
  3. Bentuk sesuai dengan yang dipikirkan di awal (tadi sampelnya bentuk tangan).
  4. Setelah selesai, patung dapat dihaluskan dengan dibasahi dan digosok perlahan dengan menggunakan handuk atau kain.
  5. Biarkan kering.
  6. Selesai sudah hasil karya anak anda.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments3

Reog Ponorogo


Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat. Ada beberapa versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok. Di bawah ini adalah salah satunya. Menurut cerita, kelahiran kesenian Reog dimulai pada tahun Saka 900, dilatarbelakangi kisah tentang perjalanan Prabu Kelana Sewandana, Raja Kerajaan Bantarangin yang sedang mencari calon permaisurinya. Bersama prajurit berkuda, dan patihnya yang setia, Bujangganong. Akhirnya gadis pujaan hatinya telah ditemukan, Dewi Sanggalangit, putri Kediri. Namun sang putri menetapkan syarat agar sang prabu menciptakan sebuah kesenian baru terlebih dahulu sebelum dia menerima cinta sang raja. Maka dari situlah terciptalah kesenian Reog. Bentuk Reog pun sebenarnya merupakan sebuah sindiran yang maknanya bahwa sang raja (kepala harimau) sudah disetir atau sangat dipengaruhi oleh permaisurinya (burung merak).

Biasanya satu group dalam pertunjukan Reog terdiri dari seorang Warok Tua, sejumlah warok muda, pembarong, penari Bujang Ganong, dan Prabu Kelono Suwandono. Jumlahnya berkisar antara 20 hingga 30-an orang, peran sentral berada pada tangan warok dan pembarongnya. Tulisan Reog sendiri asalnya dari Reyog, yang huruf - hurufnya mewakili sebuah huruf depan kata-kata dalam tembang macapat Pocung yang berbunyi : rasa kidung/ingwang sukma adiluhung/Yang Widhi/olah kridaning Gusti/gelar gulung kersaning Kang Maha Kuasa

Penggantian Reyog menjadi Reog yang disebutkan untuk "kepentingan pembangunan" - saat itu sempat menimbulkan polemik. Bupati Ponorogo Markum Singodimejo yang mencetuskan nama Reog (Resik, Endah, Omber, Girang gemirang) tetap mempertahankannya sebagai slogan resmi Kabupaten Ponorogo. Alur cerita pementasan Reog yaitu Warok, kemudian Jatilan, Bujangganong, Kelana Sewandana, barulah Barongan atau Dadak Merak di bagian akhir. Ketika salah satu unsur di atas sedang beraksi, unsur lain ikut bergerak atau menari meski tidak menonjol. Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri daribeberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada Reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu.

Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni Reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar. Adegan dalam seni Reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni Reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.

Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa. (dikutip dari mailist smuda2001lmjg)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments2

Batik

Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009. Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik".
Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis :
  • Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)
  • Canting sebagai alat pembentuk motif,
  • Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)
  • Lilin (malam) yang dicairkan
  • Panci dan kompor kecil untuk memanaskan
  • Larutan pewarna

Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:


  1. Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.
  2. Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.
  3. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
  4. Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .
  5. Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
  6. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.
  7. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.
  8. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.
  9. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
  10. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
  11. Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.
  12. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments2

Seni Ukir

Seni ukir atau ukiran merupakan gambar hiasan dengan bagian-bagian cekung
(kruwikan) dan bagian-bagian cembung (buledan) yang menyusun suatu gambar yang
indah. Pengertian ini berkembang hingga dikenal sebagai seni ukir yang merupakan
seni membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan-bahan lain. Bangsa Indonesia mulai mengenal ukir sejak zaman batu muda (Neolitik), yakni sekitar tahun 1500 SM. Pada zaman itu nenekmoyang bangsa Indonesia telah membuat ukiran pada kapak batu, tempaan tanah liat atau bahan lain yang
ditemuinya. Motif dan pengerjaan ukiran pada zaman itu masih sangat sederhana.
Umumnya bermotif geometris yang berupa garis, titik, dan lengkungan, dengan bahan
tanah liat, batu, kayu, bambu, kulit, dan tanduk hewan Pada zaman yang lebih
dikenal sebagai zaman perunggu, yaitu berkisar tahun 500 hingga 300 SM. Bahan
untuk membuat ukiran telah mengalami perkembangan yanitu menggunakan bahan
perunggu, emas, perak dan lain sebagainya. Dalam pembuatan ukirannya adalah
menggunakan teknologi cor. Motif-motif yang di gunakanpada masa zaman perunggu
adalah motif meander, tumpal, pilin berganda, topeng, serta binatang maupun
manusia. Motif meander ditemukan pada nekara perunggu dari Gunung merapi dekat
Bima. Motif tumpal ditemukan pada sebuah buyung perunggu dari kerinci Sumatera
Barat, dan pada pinggiran sebuah nekara (moko dari Alor, NTT. Motif pilin berganda
ditemukan pada nekara perunggu dari Jawa Barat dan pada bejana perunggu
darikerinci, Sumatera. Motif topeng ditemukan pada leher kendi dari Sumba. Nusa
Tenggara, dan pada kapak perunggu dari danau Sentani, Irian Jaya. Motif ini
menggambarkan muka dan mata orang yang memberi kekuatan magis yang dapat
menangkis kejahatan. Motif binatang dan manusia ditemukan pada nekara dari
Sangean.
Setelah agama Hindu, Budha, Islam masuk ke Indonesia, seni ukir mengalami
perkembangan yang sangat pesat, dalam bentuk desain produksi, dan motif. Ukiran
banyak ditemukan pada badan-badancandi dan prasasti-prasasti yang di buat orang
pada masa itu untuk memperingati para raja-raja. Bentuk ukiran juga ditemukan pada
senjata-senjata, seperti keris dan tombak, batu nisan, masjid, keraton, alat-alat musik,
termasuk gamelan dan wayang. Motif ukiran, selain menggambarkan bentuk, kadangkadang
berisi tentang kisah para dewa, mitos kepahlawanan, dll. Bukti-bukti sejarah
peninggalan ukiran pada periode tersebut dapat dilihat pada relief candi Penataran di
Blitar, candi Prambanan dan Mendut di Jawa Tengah.
Saat sekarang ukir kayu dan logam mengalami perkembangan pesat. Dan
fungsinyapun sudah bergeser dari hal-hal yang berbau magis berubah menjadi hanya
sebagai alat penghias saja.pada ukiran kayu meliputi motif Pejajaran, Majapahit,
Mataram, Pekalongan, Bali, Jepara, Madura, Cirebon, Surakarta, Yogyakarta, dan
berbagai macam motif yang berasal dari luarJawa. Motif-motif
KERAJINAN
Rajin : suka dan giat bekerja, selalu berusaha, getol.
Kerajinan : hal ( sifat ) rajin, kegetolan
Contoh :
Barang-barang kerajinan yaitu barang-barang hasil pekerjaan tangan.

Jadi dengan demikian yang dimaksud dengan Kerajinan Ukir adalah barang-barang
ukiran atau hiasan yang dihasilkan oleh seseorang yang dalamperwujudannya
memerlukan ketekunan, keterampilan, dan perasaan seni dengan cara di toreh /
dipahat di atas kayu, batu, logam, gading, dsb. Sedangkan yang dimaksud dengan
kerajinan ukir kayu adalah jenis kerajinan yang menggunakan teknik ukir pada bahan
kayu.
Sedangkan teknik ukir adalah teknik pembuatan hiasan yang menggunakan alat
berupa tatah / pahat ukir.
Seni Ukir merupakan gubahan dari bentuk-bentuk visual yang dalam pengolahannya
mempunyai sifat kruwikan ( Jawa ) dengan susunan yang harmonis, sehingga
memikiki nilai estetis. Seni ukir diujudkan melalui bahan kayu, logam, gading , batu
dan bahan-bahan lain yang memungkinkan untuk dikerjakan. Adapun bentuk-bentuk
gubahan tersebut merupakan stilisasi dari bentuk alam yang meliputi tumbuhtumbuhan,
binatang, awan, air, manusia, dsb.
Selanjutnya yang dimaksud dengan kerajinan adalah jenis kesenian yang
menghasilkan berbagai macam perabot, hiasan atau barang-barang yang artistik,
terbuat dari kayu, besi, porselin, emas, gading, kain tenunan, dsb. Hasil dari suatu
kerajinan tangan juga di sebut “seni guna”

Seni ukir yang cukup terkenal di indonesia adalah seni ukir dari Jepara. Bahkan, ciri khas ukiran gaya Jepara yang terdapat di setiap mebel dari Jepara dan lebih unggul dari kualitas seni dengan yang dibuat oleh negara-negara lain seperti Vietnam. Ornamen – ornamen ukiran Jepara yang diterapkan pada mebel memberikan nilai tambah sehingga mebel Indonesia dapat bersaing di pasar internasional.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments2